Air Minum Biru, Jamu Jago dan PKK Kota Semarang Sosialisasi Hempas Stunting lewat Rekor MURI
FRANCHISEGLOBAL.COM-Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi. Stunting tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan kemampuan jangka panjang anak karena perkembangan otak yang kurang optimal. Hingga saat ini, angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen di tahun 2024.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan asupan makanan, tetapi juga erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan dan ketersediaan air bersih. Upaya penurunan stunting, selain memfokuskan pada pemberian makanan bergizi, juga harus memperhatikan aspek sanitasi dan akses air bersih. Menurut riset Kementerian Kesehatan, sekitar 60 persen kasus stunting di Indonesia disebabkan oleh buruknya sanitasi dan kurangnya akses air bersih, sementara gizi buruk menyumbang 40 persen.
Tak heran, jika akses terhadap air bersih menjadi salah satu tujuan utama dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target pencapaian pada tahun 2030. Air bersih berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk mandi, mencuci, hingga dikonsumsi untuk kebutuhan minum dan memasak. Konsumsi air kotor dapat menyebabkan infeksi mikroorganisme seperti patogen dan bakteri E.coli, yang pada akhirnya mengganggu sistem pencernaan dan berkontribusi pada masalah stunting di Indonesia.
Upaya penurunan stunting memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur sanitasi. Peningkatan akses terhadap makanan bergizi, edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh yang baik, serta perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak menjadi langkah-langkah penting dalam menekan angka stunting. Dukungan dan kolaborasi dari pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat sangat dibutuhkan agar target penurunan stunting dapat tercapai dan generasi mendatang tumbuh dengan sehat serta optimal.
Air Minum Biru sebagai merek air minum isi ulang berkualitas dengan harga murah, terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya air bersih dan sehat, terutama untuk kebutuhan minum dan dapur, seperti untuk memasak, menanak nasi, membuat minuman, hingga mencuci bahan makanan. Kali ini, Air Minum Biru berkolaborasi dengan PKK Kota Semarang, yang program utamanya sejalan dengan komitmen Air Minum Biru dalam bidang pangan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam acara bertajuk Gebyar 10 Program Pokok PKK yang berlangsung di Lapangan Kedondong, Kecamatan Semarang Selatan, pada Minggu, 6 Oktober 2024, hampir 2.000 anggota PKK Kota Semarang hadir sejak pagi. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang telah digelar di 16 kecamatan di Semarang sejak Mei 2024.
“PKK adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki peran besar dalam kesehatan dan ketahanan pangan rumah tangga. Air Minum Biru merasa bersyukur bisa berkolaborasi dengan PKK, khususnya PKK Kota Semarang, dalam sosialisasi dan edukasi terkait solusi Hempas Stunting. Stunting dapat dihempaskan dengan terpenuhinya akses terhadap air minum serta bahan makanan yang sehat, bergizi, dan bersih. Sayangnya, kualitas yang baik sering kali sebanding dengan harga yang mahal, sehingga tidak dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Masyarakat membutuhkan alternatif yang sehat sekaligus hemat, karena kesehatan adalah prioritas bukan pilihan. Air Minum Biru hadir sebagai solusi air minum isi ulang yang kualitasnya setara dengan air minum kemasan, tetapi dengan harga hanya sepertiganya. Dengan demikian, Air Minum Biru menjadi pilihan air minum yang hemat dan sehat tanpa kompromi,” papar Yantje Wongso, CEO dan founder PT Biru Semesta Abadi.
Acara ini dibuka dan diresmikan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta suami, Alwin Basri sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Semarang.
Acara berlangsung meriah dengan berbagai perlombaan, diantaranya lomba kreasi minuman, lomba memasak cegah stunting urban farming, lomba mewarnai untuk anak PAUD dan lomba publisitas gemar membaca. Selain perlombaan, acara ini juga menjadi momen spesial dengan pemecahan Rekor MURI.
Kolaborasi antara Air Minum Biru, Jamu Jago, dan PKK Kota Semarang untuk sosialisasi pencegahan stunting ditandai dengan pemecahan rekor MURI untuk “Es Potong Terbesar di Dunia!”. Es Potong berukuran panjang 1,5 meter, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm ini terbuat dari dua bahan utama yaitu: Air Minum Biru dan Buyung Upik Susu. Es Potong Sehat ini pun dibagikan kepada lebih dari 200 anak PAUD yang hadir.
“Es Potong adalah jajanan es yang sudah legendaris. Jika selama ini para orang tua mungkin menghindari es untuk anak-anaknya karena alasan kesehatan, kini hadir es potong yang sehat, enak, dan tentunya murah. Es potong ini bisa menjadi alternatif cemilan yang sehat dan mudah dibuat di rumah. Es potong yang sehat untuk Hempas Stunting, dari Semarang untuk perhatian nasional,” papar Yantje saat ditanya alasan pemilihan es potong terbesar.
Sesuai dengan misi acara pemecahan rekor MURI, yaitu dari Semarang untuk Indonesia, Air Minum Biru menggandeng Jamu Jago, perusahaan jamu asli Semarang yang sudah berdiri sejak tahun 1918 dan memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung kesehatan masyarakat.
“Buyung Upik by Jamu Jago adalah merek turun temurun yang sudah dikenal luas untuk meningkatkan kesehatan dan nafsu makan anak, dengan rasa yang enak, bergizi, murah dan tentunya sehat. Nilai-nilai kami sejalan dengan acara PKK Kota Semarang hari ini dan juga cocok dengan komitmen Air Minum Biru tentang kualitas sekaligus harga terbaik. Baik Buyung Upik maupun Air Minum Biru bersama berkolaborasi untuk mendukung program PKK untuk Hempas Stunting. Harapannya, pemberian gizi anak dapatdiberikan secara maksimal tapi juga tetap hemat,” tutup Vincent Suprana, Direktur Utama Djago Group, terkait keterlibatan Jamu Jago dalam event pemecahan rekor MURI yang fenomenal ini.